Sang Surya Menjelang Senja Kala

Novia  Berbagi Cerita


“Aku berharap pada akhirnya kau akan mengerti
Bahwa aku akan menyanyangimu hingga ajal menanti
Karena kau bukan hanya Sang Suryaku
Namun
Kau juga bagian terindah dalam hidupku”



cerpen by  
Nama : Novia Nur Malia

          Ia menyelinap masuk ke dalam duniaku, dan kedalam pelukanku. Ia datang dengan sedikit kehendak Tuhan untuk membahagiakanku. Aku masih seorang gadis kecil, pada saat ini aku merasakan dan dalam hatiku aku mengetahui segala sesuatu  yang perlu kuketahui untuk dapat menyayanginya.
Aku memiliki semua kebahagiaan  yang  dapat membalut lukaakan kesedihanku. Delapan saudara  yang cukup untuk dapat diajak bermain, sahabat berupa boneka  yang  kusam, seorang ibu dengan tangan kasarnya  yang selalu menyeka lembut air mataku dan Surya, yang aku temukan kedinginan didalam selokan  yang bau itu. Dan  aku mendapatkan semua hal terindah itu dan tak menyadari kemiskinan yang kualami.
          Setiap kali aku perlu bantuan untuk menjadi seorang gadis yang lebih kuat, sang Suryaku membuatku memandang dunia ini dengan rasa syukur. Seperti tanaman rahasia, yang akan mekar bahkan dicuaca terburuk sekalipun. Aku menatap makhluk sempurna dan mungil itu, dan rasanya ada sebuah lentera  yang dinyalakan.
          Hari ketika aku terpaku diam dilorong sebuah gang sempit yang mengarah pada sebuah jalan raya, disanalah aku. Dalam keadaan basah dan menyedihkan.Waktu berlalu bahkan saat rasanya mustahil. Waktu tetap terus berjalan bahkan disaat pergerakan jarum jam terasa menyakitkan.
          Aku selalu merasa bahwa Tuhan meminjamkan Surya kepadaku untuk dapat menemaniku. Aku tak kan menangis, walau kini ia tergeletak ditengah jalan. Pertanyaan  yang  paling mengitimidasiku pada saat ini adalah  “Apakah ini mimpi?? Jika benar kenapa aku merasakan rasa sakit yang tak tertahan di hatiku. .” Walau ini hanya pertanyaan biasa dan sering diajukan, tapi membuatku ketakutan. Aku tak tahu jawabannya.
          Barulah setelah ibuku memelukku dan menagis didalam pulukannya. Aku menyadari bahwa satu-satunya hal yang telah berubah adalah “Sang Suryaku” kini telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Kini tak ada anjing kecil  yang selalu menerangi hari-hariku. Karena kini Sang Surya Telah Senjakala.

          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar